Bertahap, Ini Cara Berhenti Merokok Yang Efektif

KICAUQQ LOUNGE – Bertahap, Ini Cara Berhenti Merokok Yang Efektif, Tidak sulit untuk menemukan perokok di Indonesia karena mereka ada di mana-mana. Berdasarkan penelitian yang di publikasikan oleh Hanadian Nurhayati-Wolff dalam laman Statista, sebanyak 28,96 persen orang Indonesia yang berusia 15 tahun ke atas adalah perokok. Ini adalah data tahun 2021.

1. Berbagai Alasan Orang Konsimsi Rokok

Fashion portrait of beautiful woman sexy slim body smoking cigarette

Dari sudut pandang psikologi, ada banyak alasan mengapa seseorang memutuskan untuk merokok. Salah satunya ketika masih anak-anak, mereka mengamati orang dewasa di sekitarnya merokok, lalu menirunya.

Selain itu, terkadang terdapat peer pressure dari lingkungan sekitar. Mereka harus merokok untuk bisa di terima oleh circle pertemanan atau komunitas tertentu. Bahkan, ada yang di ejek ‘kurang jantan’ karena tidak merokok!

2. Sulit Berhenti Karena kandungan Nikotin

Nikotin adalah senyawa kimia adiktif yang di temukan pada produk berbasis tembakau, seperti rokok konvensional, cerutu, rokok elektrik (vape), hingga shisha. Kandungan nikotin dalam rokok berbeda-beda tergantung mereknya, rata-rata sekitar 10-12 miligram nikotin per batang, mengutip Healthline.

Bagaikan pedang bermata dua, nikotin juga memiliki dampak negatif. Seperti meningkatkan tekanan darah, detak jantung, serta menyebabkan penyempitan arteri dan pengerasan di nding arteri, di lansir American Heart Association.

3. Terdapat Tar & Karbon Monoksida

Dampak tar terhadap paru-paru juga tidak main-main. Tar bisa mempersempit bronkiolus (saluran udara berdiameter 0,3–1 mm) dan merusak silia (rambut kecil di saluran napas yang fungsinya untuk melindungi paru-paru dari kotoran).

Sementara, karbon monoksida adalah gas mematikan yang tidak berwarna dan tidak berbau. Karbon monoksida terbentuk saat produk berbasis tembakau di bakar. Yang membuat karbon monoksida berbahaya adalah kemampuannya dalam mengikat hemoglobin dalam darah dan membuat pengiriman oksigen ke seluruh tubuh terganggu.

4. Rokok Elektrik Tidak Lebih Aman

Banyak orang berpikir bahwa rokok elektrik atau vape lebih aman daripada rokok konvensional. Terkait hal ini, dr. Wahyu menegaskan bahwa rokok elektrik tidak lebih baik karena mengandung beberapa zat berbahaya.

Salah satunya adalah pelarutnya, yang namanya propilen glikol atau gliserin. Usut punya usut, zat-zat tersebut meningkatkan risiko terjadinya karsinogen. Jadi, kalau kita kalkulasi, (keduanya) sama-sama berdampak buruk,” tegasnya.

5. Berhenti Secara Bertahap

Semuanya berawal dari niat. Jika seseorang ingin berhenti merokok, maka harus ada kesadaran dan komitmen yang kuat dari dalam d rinya. Namun, tidak bisa langsung stop begitu saja. Perlu strategi yang matang agar bisa berhenti merokok secara permanen.

Misalnya, seseorang dalam sehari menghabiskan satu bungkus rokok. Di minggu pertama, sisakan satu batang rokok per hari. Lalu, di minggu berikutnya, sisakan dua batang rokok per hari. Makin lama, makin sedikit rokok yang di hisap. Begitu seterusnya sampai berhasil tidak merokok sama sekali. KICAUQQ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *